Jumat, 23 Maret 2012

A.asal usul amuntai
Amuntai adalah ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ejaan Amuntai di zaman pendudukan Belanda adalah Amoentai,[1] Amoenthaij atau Amoenthay.[2] Pada zaman Hindia Belanda dahulu dipakai sebagai nama kawedanan/Distrik Amuntai (Amoenthaij) dan juga pernah dipakai sebagai nama kabupatennya yaitu Kabupaten Amuntai.Di kecamatan Amuntai Tengah-lah pusat pemerintahan dan perdagangan kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditandai dengan adanya kantor bupati, kantor-kantor dinas pemkab Hulu Sungai Utara, sentra perdagangan, dan sarana/prasarana lainnya dan Amuntai Tengah merupakan kecamatan dengan penduduk terpadat di kabupaten Hulu Sungai Utara.

B.tempat wisata
Candi Agung adalah sebuah situs candi Hindu berukuran kecil yang terdapat di kawasan Sungai Malang, kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang keberadaannya sezaman dengan Kerajaan Majapahit.[1]
Candi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negaradipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Banjarmasin. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga aliran sungai. Tabalong, Balangan, dan Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negaradipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.
Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu. Kondisinya masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat di sana. Batunya sekilas mirip sekali dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa.

candi agung amuntai
Semua kota mempunyai keunikan dan kekhasan nya sendiri, begitu pula dengan kota amuntai ini. Dikota ini terdapat hewan khas, yaitu “itik mamar” (di kenal dengan sebutan itik alabio) dan ”Kerbau Rawa”.

Kedua binatang ini dijadikan maskot kota amuntai, bahkan di kota amuntai terdapat dua ekor patung itik yang sangat besar dan dua ekor patung kerbau.




Satu lagi kalau kita berkunjung kekota ini. Yaitu jangan lupa untukmenyantap itik panggang . Itik panggang merupakan makanan favorit dikota ini. Tidak jarang orang dari luar kota berkunjung ketempat ini hanya unuk menyantap itik panggang khas kota amuntai.

Walaupun didaerah lain terdapat rumah makan yang menyediakan itik panggang, namun rasa itik panggang kota amuntai lebih lezat dan nikmat, harganya pun tidak terlalu merogoh kocek kita dalam-dalam.



c. hotel in amuntai

hotel lambung mangkurat


patung itik ikon kota amuntai




siring kota amuntai



rumah makan melati....tempat nya nyaman sejuk dan tertata rapi



aula banua kita amuntai


plaza amuntai salah satu tempat belanja kota amuntai




mesjid at at-taqwa kota amuntai

rumah makan melati amuntai